MKnR Vol 08 - Chapter 09

8:59:00 AM
06 Agustus 2092 / Okinawa - Villa ~ Markas Angkatan Udara Onna


Pagi hari ketiga liburan kami, badai mulai datang.

Langit yang mendung, dan angin bertiup dengan kencang.

Tampaknya badai tropis mendekat dari Laut Timur.

Rupanya pada saat itu ledakan disini tidak akan memiliki kekuatan tipan, tapi dari kelihatannya, sepertinya akan cepat datang.

Setiap saluran menyarankan akan lebih baik menghindari laut, tapi aku tidak berpikir setiap orang akan berada dalam suasana pergi ke pantai di cuaca ini. Kapal jelas keluar dari pertanyaan.

Kita akan berada di sini selama dua minggu, jadi tidak perlu berlebihan hanya untuk beberapa hari saja.

"Apa rencana anda hari ini?"

Saat dia memberikan roti yang dipanggang untuk Okaa-sama, Sakurai-san menanyakan pertanyaan itu.

"Dalam cuaca ini, bahkan belanja akan...."

Memiringkan kepalanya sedikit, Okaa-sama bergumam sendiri. Membuat gerakan seperti itu, dia tampak hampir seperti seorang gadis dalam hal kelucuan.  Itu hanya sesaat, tapi dia benar-benar terlihat muda.

"Apa yang harus kita lakukan?"

Ditanya balik, Sakurai-san, juga berhenti makan dan memiringkan kepalanya.

Dia juga terlihat benar-benar muda, tapi tidak seperti Okaa-sama, Sakurai-san lebih seperti rasa 'Onee-san'.......walaupun tentu saja, Okaa-sama lebih tua dari segi usia.

"Hm..... bagaimana dengan melihat tarian Ryuukyuu?"

Setelah itu, Sakurai-san menyalakan layar yang dipasang di dinding.

Dengan sigap mengoperasikan remote genggam, dia memilih panduan tentang pertunjukkan Ryuukyuu.

"Tampaknya anda juga dapat mencoba kostum sendiri."

"Terlihat menarik. Bagaimana menurutmu, Miyuki-san?"

"Aku pikir juga tampak bagus."

"Saya akan mengatur mobil. Ada satu masalah namun......"

Melihat Okaa-sama dan aku mengangguk, Sakurai-san tampak sedikit muram.

"Penampilan untuk wanita saja."

Ah, itu benar. Tentu saja setelah melihat video itu.

Kemudian, saudaraku......

"Aku mengerti......"

Okaa-sama merobek rotinya ke potongan-potongan kecil, dan memasukkannya ke dalam mulutnya satu persatu.

"....... Tatsuya, kau bisa bebas saat itu."

"Ya."

"Kau menerima undangan ke Markas dari Kapten kemarin kan? Ini menjadi kesempatan yang baik untuk berkunjung. Kau mungkin diundang untuk mengikuti pelatihan mereka."

"Saya mengerti."

Kau bisa bebas, itu yang Okaa-sama katakan, tapi dia akhirnya tetap menyuruhnya.

Tanpa menunjukkan ketidakpuasan apapun, saudaraku hanya menerimanya dengan ekpsresi datarnya.

Sama seperti biasa.

"Um, Okaa-sama!"

Mengapa aku melakukan hal itu, aku tidak tahu diri.

"Bisa aku pergi dengan Ni, Nii-san?"

Bibirku, lidah, dan pita suara beku dan mengatakan hal seperti itu. -Alasan aku tersandung mengucapkan Nii-san karena pikiranku, aku selalu memanggilnya 'saudara' atau 'orang itu' sepanjang waktu.

Ini tidak seperti aku merasa gugup....... atau apapun.

"Miyuki-san?"

Aku pikir itu cukup mendadak untuk diriku sendiri. Seperti yang diharapkan, Okaa-sama menembakku yang terlihat kebingungan.

Uuu, sangat tidak nyaman.......!

"Aku, uhm, aku juga tertarik dengan pelatihan penyihir di militer, dan uh, sebagai Pewaris aku pikir  aku bisa mencari tahu lebih banyak tentang kemampuan Pengawalku....."

"Begitu ya...... mengagumkan."

Berbicara kata 'Pewaris' diperlukan untuk mengatasi perlawanan dalam jumlah besar.

Dalam hal apapun, aku berbicara agar Okaa-sama bersedia untuk percaya alasan putus asa ku.

Untuk beberapa alasan, aku merasa sedikit bersalah......

Tapi, aku tidak berniat untuk berbohong. -Jangan pernah berpikir berbohong atau tidak, aku bahkan tidak tahu perasaan ku sebenarnya.

"Tatsuya, seperti yang kau dengar. Kau akan ditemani oleh Miyuki-san selama kunjunganmu di Markas."

"Ya."

"Tanamkan dalam pikiran. Di depan umum, jangan menggunakan honorifik atau seperti ketika memanggi Miyuki-san. Daripada 'Ojou-sama', hanya 'Miyuki' tidak apa-apa.Tindakan yang dapat menyebabkan penemuan bahwa Miyuki-san merupakan penerus kepala Keluarga Yotsuba dilarang."

"...... Mengerti."

Kali ini, ada sedikit keterlambatan sebelum saudaraku mengangguk.

Bukan hanya saudara ku yang mengalami kebingungan.

Aku berada dalam kebingungan tertinggi dari rasa malu. Bagian tentang 'calon' menari di atas kepala ku, dan sebaliknya, pikiran ku dipenuhi dengan adegan di mana saudara ku memanggilku 'Miyuki'.


"Jangan salah paham. Ini hanya kebijakan untuk menipu setiap pengamat yang mungkin menonton. Tidak ada perubahan dalam hubungan antara kau dan Miyuki-san."

Pada kata-kata Okaa-sama yang membawa rasa ketidaknyamanan, saudaraku hanya menjawab 'seperti yang anda perintahkan'.

◊ ◊ ◊

Meskipun  kita sedang berlibur, kita sedang berada di tengah-tengah pekerjaan di sebuah lembaga nasional. Agar tidak kasar dan mengurangi paparan, aku mengenakan cardigan tahan tembus sinar UV dengan atasan gaun berlengan pendek sederhana, sementara saudaraku mengenakan  kemeja polo lengan pendek di bawah jaket musim panas dengan celana panjang sampai pergelangan kaki ketika kami mengunjungi Kapten Kazama di Markas nya.

"Saya Sanada, di Depertemen Pertahanan bagian Pengembangan Senjata."

Prajurit yang menyambut kita ketika kita tiba memperkenalkan dirinya. Pangkatnya adalah Letnan. Mendengar itu, saudaraku tampak cukup terkejut.

Mengapa..... ketika dia dengan orang lain, dia menunjukkan berbagai ekspresi?

"Apa ada masalah?"

"Tidak.... hanya saja saya tidak berharap untuk dipandu oleh petugas. Juga, saya pikir ini adalah sebuah pangkalan angkatan udara."

Mendengar kata-kata saudaraku, sudut mulut Sanada-san berkedut. Rasanya seperti dia sedikit ramah ke kita.

"Sepertinya anda memiliki keakraban dengan militer, kan?"

"Guru seni bela diri saya pernah di militer."

"Ahh, aku paham..... baik, alasan seorang perwira teknologi militer di pangkalan Angkatan Udara karena spesialisasi saya yang agak unik, dan kita kurang orang di sini. Alasan panduan kalian bukan tidak sedang dibiarkan tanpa petugas ...... karena kami mengharapkan anda, saya kira."

Letnan Sanada tersenyum riang saat dia berbicara. Dia tidak terlalu tampan, tapi wajahnya memiliki pesona tertentu yang akan membuat siapapun tenang.

Namun untuk beberapa alasan saudara ku tampaknya terus waspada saat melihat senyum itu.


Sanada-san membawa kita ke ruang olahraga dengan plafon-tinggi. Dengan ruang olahraga, aku merujuk fakta bahwa itulah kesan yang paling dengan yang bisa ku pikir, dan mungkin saja ia memiliki nama yang berbeda sama sekali.

Dari plafon yang mungkin sekitar lima cerita tergantung dengan sejumlah besar tali, banyak tentara yang mendaki ke plafon kemudian melompat. Mereka tidak memakai parasut. Diragukan bial tidak menggunakan parasut pada ketinggian ini, biasanya akan patah tulang yang bisa menyebabkan sedikit masalah pada mereka.

Teknik ini Sihir Sistematis Percepatan - Perlambatan, itu......

Ada mungkin sekitar 50 orang.

Semua tentara mendapatkannya kemudian melepaskan tali penyihir.

Tingkat ketrampilan ini tidak terlalu tinggi, tapi itu sangat tidak mungkin bahwa mereka mengajar penyihir di pangkalan ini. Untuk begitu banyak penyihir berada di salah satu pangkalan regional....... ini benar-benar perbatasan garis depan.

Aku juga bisa melihat prajurit yang buruk, err, Kopral Higaki.

Jadi orang itu adalah penyihir......

Kapten Kazama sedang menunggu kami. Aku bisa mengerti bahwa dia tahu kami akan datang berdasarkan dia mengirim Sanada-san untuk menjemput kami, tapi aku tidak berpikir dia akan meninggalkan pengawasan pelatihan untuk bawahannya sambil menunggu.

Tidak—dia tidak menunggu 'kita', tapi, saudaraku.

"Datang pagi-pagi, bisa saya menafsirkan ini sebagai ketertarikan pada militer?"

Dengan senyum canggung di wajah kasarnya, Kapten Kazama berbicara dengan saudara ku.

"Saya punya beberapa ketertarikan. Namun, saya belum memutuskan apakah saya akan menjadi tentara."

"Nah, itulah yang diharapkan. Kau masih SMP kan?"

Kata-katanya berbeda kemarin, aku merasa dia memilii beberapa motif tersembunyi—meskipun itu sedikit kasar.

"Baru-baru ini."

"Kau sekitar 12, tidak, 13 kan? Padahal, kau adalah orang yang cukup keren."

"Saya 13."

Pada pertanyaan Kapten, saudara ku memberikan jawaban yang aman. Aku tidak bisa membantu merasakan kejutan, tapi aku segera meletakkannya ke keyakinan salah tempat ku.

Saudaraku merupakan siswa teladan di sekolah. Tidak hanya di SD, tapi bahkan di SMP yang baru saja dia masuk, dalam segala hal yang bukan sihir dia anak ajaib.

Dia tidak benar-benar dikatakan bersosialisasi bahkan sebagai pujian, tapi dia sudah diandalkan dalam berbagai situasi baik teman se kelas dan adik kelas, dan bahkan sekali oleh seorang guru.

Jika dia terlahir dalam sebuah keluarga yang tidak berhubungan dengan sihir.

Jika dia bukan keponakan Kepala Keluarga Yotsuba.

Jika dia bukan anak Okaa-sama.

Jika dia bukan saudaraku.

.... Tidak ada gunanya berpikir tentang hal ini, disini.

Ini sama seperti berpikir, bagaimana jika aku tidak memiliki darah 'Yotsuba' Miya di dalam diriku.

Sementara aku melamun, di beberapa tempat, diminta jika kita ingin berpartisipasi dalam pelatihan memanjat tali. Jelas bukan akItuu, tapi saudaraku.

"Tidak, saya kurang bagus di sihir."

Mendengar dia menunjuk dirinya sebagai 'saya' orang pertama, punggung ku merinding. Apakah itu peringatan dari Okaa-sama, terlihat normal?

Itu benar-benar tidak sesuai dengannya..... tidak tunggu, bukan itu!

"Um, bagaimana kau tahu tentang Nii-san?"

Lagi, keengganan yang kuat ketika mencoba untuk mengucap kata 'Nii-san'.

Mengapa?

Sejak fakta yang tak terbantahkan bahwa orang ini adalah saudaraku.

"Bagaimana kau tahu dia seorang penyihir."

Tapi tertangkap ditempat seperti ini akan menjadi terlalu tidak wajar.

Lebih dari itu, ini penting buat ku.

Biasanya, saudaraku tidak menggunakan CAD. Tentu saja, dia tidak mempunyai bantuan tradisional seperti jimat atau vájra.

Okaa-sama dan aku membawa terminal CAD portabel, jadi lebih dari empat hari, satu-satunya orang yang berpakaian mencolok dan mungkin bisa disebut sebagai penyihir pasti Sakurai-san.

Jangan bilang, kita sedang diamati........?

"........ Hanya entah bagaimana, saya kira."

Kapten Kazama tampak terkejut saat ditanya oleh ku, dan dengan ekspresi serius memberikan jawaban yang jelas tampak tidak serius.

Entah bagaimana, sialan itu?

Apa ia mencoba untuk menghindari pertanyaan!?

"Ini bukan seperti aku mencoba menyembunyikan apapun di sini."

—!?

Saat itu, hampir seolah-olah dia membaca pikiran ku, wajah ku tegang.

"Setelah melihat ratusan penyihir tak terhitung, itu seperti aku bisa membaca udara mereka sekarang. Apakah mereka penyihir atau tidak. Apa mereka kuat atau lemah."

Tidak ada gunanya, aku pikir, aku tidak bisa menghentikan kegelisahan yang ditampilkan pada ekspresi ku.

"Omong-omong, mengapa kau bertanya hal seperti itu?"

Ini buruk......!

Reaksi sensitif ku telah menimbulkan kecurigaan.

Meskipun aku telah diberitahu Okaa-sama untuk menjaga hubungan ku dengan Yotsuba tetap tersembunyi.

"Maafkan aku, adik ku selalu sensitif tentang sihir ku yang rendah...... dia lebih gugup daripada biasanya."

—Untuk ku kehilangan fokus dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, saudaraku menjadi tameng ku.

"Begitu ya. Kau adik yang baik."

"Terima kasih. Dia adalah kebanggaan buat ku."

"Haha, kau berteman dengan baik. Aku cemburu."

Aku bisa mendengar gigitan sarkasme dalam kata-katanya.

Tapi saudaraku tidak punya niat seperti itu.

Dia hanya membantu ku karena aku dalam masalah.

Aku tidak begitu terganggu untuk tidak mengerti itu.

Tapi kenapa dia begitu khawatir?

Meskipun pergulatan ku untuk sebuah balasan yang tidak ada perhatian darinya sebagai seorang Pengawal.

Meskipun menjaga rahasia Yotsuba tidak ada manfaat untuk saudaraku.

Meskipun hanya aku yang akan dimarahi.

Jadi mengapa dia melindungiku seperti saudara biasanya, sebagai kakak yang melindungi adiknya.....?


Chapter 08 | MKnR | Chapter 10

Artikel Terkait

Previous
Next Post »